Sosok Kartini Pejuang Pendidikan Masa Kini di Daerah Terluar Indonesia

Sosok Kartini Pejuang Pendidikan Masa Kini

Susana belajar di luar kelas

Tulisan ini terispirasi dari kisah Kartini, sosok panutan untuk kaum perempuan Indonesia. Kartini jadi sosok inspirasi wanita Indonesia, Ia mampu melawan kerasnya norma manyarakat yang sebagian besar menindas kaum perempuan. Cerita Kartini mampu mengingspirasi kaum wanita indonesia hingga saat ini, sebut saja dalam dunia pendidikan. Zaman dahulu yang berhak menempuh pendidikan hanyala kaum laki, perempuan hanya sebagai pelengkap hidup laki-laki dimana mereka dituntut mahir di dapur maupun lihai di urusan rumahtangga. Sekolah hanya diperuntukkan untuk kaum laki-laki dan keturunan bangsawan. Namun lewat pemikiran cemerlang Kartini, semua dokma yang menindas kaum perempuan dapat dihilangkan digantikan dengan paham persamaan gender, dengan tidak menghilangkan sosok kewaniataan perempuan.

Hampir satu abad yang lalu Kartini wariskan semangat perubahan “Jangan pernah menyerah, terus berjuang untuk kemajuan dan kemandirian Bangsa”. Dunia pendidikan sebagai tempat pencetak penurus bangsa memerlukan sosok Kartini, sosok yang mampu berpikir jauh kedepan serta mampu untuk bertindak, salah satunya menjadi guru di pedalaman Indonesia. Menjadi seorang guru di pedalaman mumerlukan sosok Kartini yang tidak pantang menyerah dan sosok yang mampu mengartikan senyum polos dari anak yang haus akan ilmu.

Menjadi guru di pedalaman hanya sebahagian orang yang mampu untuk melakukannya, namanya Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu, dua Kartini muda yang mampu melakukanya. Wajha Syururah seorang perempuan tangguh kelahiran Pangkep, 14 Agustus 1993 berpendidikan SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar, Fitri Rahmadani Syamsu perempuan tangguh kelahiran Bonto Kape, 13 Maret 1994 Pendidikan SI Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar, Alumni 2016. Keduanya tampil sebagai sosok Kartini Pendidikan di daerah pedalaman Indonesia. Lewat program SM-3T KEMENDIKBUD, keduanya mengabdikan dirinya untuk dunia pendidikan di daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal). Program SM-3T tidak semua orang mampu, untuk ikut didalamnya butuh keberanian dan tekat yang kuat, di tempatkan di daerah 3T yang serba terbatas memerlukan tekat dan niat yang ikhlas untuk mengabdi. Sosok Kartini melekat pada kedua diri gadis tangguh ini, semangat kartini menjadi penyemangat dalam mengabdikan dirinya di daerah terluar Indonesia, seolah-olah jiwa dan raganya dibaktikan untuk dunia pendidikan.

Desa Long Pakaq Baru menjadi tempat pengabdian keduanya, desa Long Pakaq Baru terletak di kecamatan Long Pahangai Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Kabupaten Mahakam Ulu sendiri tergolong kabupaten termuda di Indonesia dan masuk daerah terluar Indonesia karena daerah administrasinya berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.

SDN 007 Long Pakaq Baru, menjadi tempat mengabdi kedua kartini selama satu tahun, hal ini sesuai dengan program SM-3T yang mengharuskan pesertanya mengabdi selama satu tahun di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal). Satu tahun adalah waktu yang singkat untuk mengabdikan diri dan memberikan yang terbaik untuk dunia penedidikan.
 
Penunjang pendidikan yang serba terbatas di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) memerlukan sosok serang guru yang mampu berinofasi dalam praktek mengajarnya. Keadaan serba terbatas ini menjadi tantangan kedua gadis Kartini ini, dengan modalkan semangat dan tekad yang kuat untuk memajukan generasi bangsa, keduanya maju dan menanggalkan rintangan yang suatu saat nanti bisa menjadi penghalang jalannya.

Hari pertama di penempatan, ke-dua Kartini langsung mengadakan obserfasi mengenai dunia pendidikan di SDN 007 Long Pakaq Baru, mulai dari keadaan infrastruktur sekolah, tenaga pendidik, keadaan siswa sampai dengan sikap masyarakat tentang dunia pendidikan. “Ini perlu dilakukan sebagai langkah awal mengetahui keadaan dunia pendidikan di SDN 007 Long Pakaq Baru sebelum menentukan tindakan berikutnya” kata Wajha Syururah.

Bangunan kantor SDN 007 Long Pakaq Baruq
Infrastruktur sekolah sebagai tempat belajar belum memadai, ruangan belajar masih dianggap kurang, contoh kecil ruang perpustakaan masih belum ada, buku-buku bacaan masih tersimpan di dalam ruangan guru, ketika ada siswa yang ingin meminjam buku harus terlebih dahulu melewati bangku-bangku guru. Tentu saja hal ini kurang baik bagi psikologi siswa, bisa saja karana rasa takut masuk ke kantor guru menghilangkan niat si-siswa untuk belajar dan meminjam buku.

Tenaga pendidik SDN 007 Long Pakaq Baru sudah memadai, mulai dari Kepala Sekolah, Staf Tatausaha, Guru dan Penjaga sekolah, PTT (Pegawai Tidak Tetap) mendominasi tenaga pendidik di sekolah ini namun yang menjadi permasalah adalah tingkat disiplin ilmu para tenaga pendidik, rata-rata guru yang mengajar masih berpendidikan SMA, secara tidak langsung berdampak bagi proses belajar mengajar di kelas. “Permasalahan seperti ini tidak langsung dapat diubah, butuh waktu yang cukup lama karena tidak adanya tenaga pendidik yang disiplin ilmu berpendidikan keguruan mau ditempatkan di sekolah ini” hal ini diungkapakan kepala sekolah SDN 007 Long Pakaq Baru.

Penunjang pendidkan selanjutnya yang mempuanyai peran yang cukup besar dalam pelaksaan pendidikan ialah keadaan sosial masyarakat tehadap dunia pendidikan, di daerah perkotaan masalah pendidkan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakatnya, semua anak wajib bersekolah dengan fasilitas yang lengkap, semua anak-anak tidak takut untuk punya cita-cita tinggi hingga mereka antusias datang ke sekolah menuntut ilmu demi mewujudkan cita-citanya. Hal seperti itu berbanding terbalik dengan kehidupan di daerah pedalaman yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, kebutuhan akan dunia pendidikan menjadi kebutuhan kesekian kali bagi warganya, minimnya pengetahuan akan pentingnya dunia pendidikan menjadi faktor utama kurangnya kesadaran warga terhadap dunia pendidikan. Hal ini berdampak langsung dengan pendidikan di daerah ini, anak yang putus sekolah masih tinggi dan pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur menjadi hal lumrah dalam masyarakat.

Dari berbagai permasalahan yang didapat pada obserfasi awal, memberikan gambaran akan masalah yang dihadapi dan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Kata Fitri Rahmadani Syamsu “Saya akan memberikan yang terbaik untuk dunia pendidikan di daerah ini, dari semua permasalahan tidak ada yang meciutkan nyaliku untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik”, hal yang senada di ungkapkan Wajha Syururah.

Berbaur dalam kegiatan masyarakat

Tidak membuang waktu, kedua Kartini langsung bertindak dan mengeluarkan jurus ampuhnya. Menurut Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu, hal pertama yang perlu untuk dilakukan adalah menyadarkan masyarakat akan pentingnya dunia pendidikan, hal ini menjadi priortas utama karna tanpa adanya kesadaran dari orangtua terhadap pentinngnya pendidikan. Sebaik apapun fasilitas sekolah, hingga tepenuinya tenaga pendidik tetap saja pendidikan tidak akan berjalan efektif tanpa dukungan dari masyarakat dalam hal ini orang tua siswa.

Melakukan penyadaran kepada masyarakat akan dunia pendidikan bukan perkara yang mudah apalagi di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal), menghilangkan dokma masyarakat yang sudah tertanam lama sangatlah sulit, terlebih lagi didukung dengan kultur masyararakat yang belum paham akan pentingnya pendidikan. Namun di tangan kedua Kartini mampu untuk melaluinya, sedikit demi sedikit dokma yang tertanam di masyarakat lambat laun tergantikan dengan penyadaran pentingnya pendidikan .
 
Sekolah tempat Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu tidak pernah diadakan upacara bendera pada hari senin, alasanya tidak ada yang mau untuk menjadi pembina upacara kecuali kepala sekolah. Dari permasalahan seperti ini dapat dinilai tingkat kesadaran guru sebagai tenaga pendidik masih kurang, sejatinya guru harus siap dimanapun ia berada untuk memberikan pelajaran salah satunya menjadi pembina upacara.
SD Negeri Long Paka Baru
Pelakasaan upacara setiap hari senin menjadi hal baru di SDN 007 Long Pakaq Baruq, sebagian guru merespon baik diadakanya upacara setiap hari senian namun adapula yang menanggapi sinis diadakannya upacara mereka baeranggapan pelaksanaannya hanya di awal-awal saja dan tidak mempunyai dampak positif bagi siswa. Anggapan guru kurang yang mendukung diadakannya upacara langsung ditanggapi Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu serta menambah semangat keduanya untuk berbuat lebih baik lagi.

Setiap hari senin, pagi-pagi dan kabut masih menyelimuti kedua Kartini muda berangkat ke sekolah untuk melaksanakan upacara. Tanggapan positifpun mulai berdatangan dari masyarakat dan guru, guru yang tadinya kurang sepakat mulai mendukung dan ikut serta pada saat pelaksanaan upacara begitupun dengan warga masyarakat mereka mulai mengerti apasih yang dimaksud dengan upacara serta tujuan diadakanya upacara tiap hari senin.
 
Seiring berjalannya waktu usaha Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu mulai membuahkan hasil, antusias guru dan siswa pada setiap pelaksanaan upacara mulai terlihat, sebagian besar guru sudah ikut upacara setiap hari senin, begitupun dengan siswa mereka antusias disetiap pelaksanaan upacara.
Mendisiplikan Siswa
Pagi-pagi Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu sudah berdiri di depan kantor sekolah, Kepala Sekolah, guru serta staf mereka berdiri memanjang membentuk barisan, begitupun dengan siswa mereka berbaris sesuai dengan kelas masing-masing. Hari itu dilaksanakan upacara, seperti biasa di upacara berlangsung seperti biasanya, namun yang menjadi pembina upacara kali ini ialah Wajha Syururah, ini menjadi pengalaman pertama menjadi pembina upacara di SDN 007 Long Pakaq, kesempatan dimaksimalkan Wajha Syururah untuk memberikan wajangan ke siswa terutama pentingnya datang kesekolah serta penanaman semangat belajar. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti Wajha Syururah mulai menyampaikan wajangan ke siswa, waktu duapuluh menit menjadi cukup untuk memberikan nasehat kepada siswa dan peserta upacara.

Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu telah menanamkan sengat pendidikan yang baru kepada siswa didik, guru dan masyarakat, lambatlaun akan mengubah cara berpikit masyarakat akan dunia pendidikan. Siswa datang ke sekolah semakin antosias, tidak ada lagi siswa datang terlambat dan guru tidak lagi takut ketika menjadi pembina upacara serta masyarakat mulai ikut serta mendorong anaknya untuk datang belajar di sekolah.

Semagat yang patut dicontoh dari kedua Kartini muda pejuang pendidikan ialah kegigihanya dalam mendidik, banyak rintangan yang mereka tumui namun itu bukan menjadi pematah semangat, keduanya tetap maju dan menciptakan perubahan.

Bibit-bibit Kartini masa depan
Kartini muda memang pantas disematkan pada Wajha Syururah dan Fitri Rahmadani Syamsu, keduanya mempunyai cara berfikir yang sama akan dunia pendidikan dan mewarisi cita-cita Kartini tentang dunia pendidikan serta kemajuan bangsa. Jika zaman Kartini dulu memperjuankan hak-hak perempuan yang tertindas, maka sekarang Kartini muda terjung lansung kedalam sendi-sendi perjuangan bangsa.

Ke-dua Kartini masih berada di SDN 007 Long Pakaq Baru, bahu-membahu bersama Guru dan masyarakat setempat dalam memajukan dunia pendidikan. Keduanya berharap, kehadiranya di SDN 007 Long Pakaq Baru dapat memberi kesan yang positif baik itu terhadap guru, siswa wapun masyarakat sekitar.

Kartini dalam salah satu suratnya menyatakan betapa pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa dan Guru menjadi ujung tombak dalam menciptakan generasi bangsa yang berkualitas. Pantas kiranya kita memberi apresiasi bagi pejuang-pejuang pendidikan, tanpa mereka usaha peran pejuang bangsa dalam memerdekakan bangsa ini akan sia-sia.

“Perempuan itu jadi soko guru peradaban! Bukan karena perempuan yang dipandang cakap itu, melainkan oleh karena saya sendiri yakin sungguh yakin sungguh bahwa perempuan itu pun mungkin timbul pengaruh yang besar, yang besar akibatnya, dalam hal membaikkan maupun memburukkan kehidupan, bahkan dialah yang paling banyak dapat membantu memajukan kesusilaan manusia" (surat Kartini kepada nyonya Abendanon pada tanggal 21 Januari 1901).

1 Response to "Sosok Kartini Pejuang Pendidikan Masa Kini di Daerah Terluar Indonesia"

  1. APA BILAH BERMINAT ANGKA TOGEL JITU DI JAMIN TEMBUS MULIA DARI ANGKA 2D,3D,4D,5D,6D,7D..HBG NO INI 085-256-133-981-MBAH SORE PASTI MEMBANTU

    ReplyDelete