Matahari Terbit Dari Barat


....kukencangkan ikat pinggangku yang mulai mengendor akibat hujan yang semakin lebat. Dari kejauhan samar rasanya untuk menebak. Hati terus berontak untuk melanjutkan setapak kuda besi yang kutunggangi. Waktu menunjukkan pukul 18.03. Artinya menjadi sebuah keharusan bagiku untuk segera sampai di Ujoh Bilang. Sebab jika terjebak di tengah jalan, dentuman petir serta hujan lebat siap menghadangku.
            Tanah berlumpur yang setiap saat menghantui pikiran untuk tetap waspada. Jari jemari yang sudah kaku serta berkeriput ini pun seolah memberi pesan untuk segera berhenti. Dingin yang menusuk jauh ke dalam raga yang telah basah. Sekitar 100 meter ku lihat sebuah tanjakan curam dengan air yang mengalir deras dari atas tanjakan. Seakan menertawakanku yang tiba-tiba menghela nafas dan terdiam. Aku pun berdoa semoga Tuhan memberi petunjuk kepada diriku yang sudah terpikir untuk menyerah.
              Hilir mudik kaki melangkah antara teras dan ruang tamu. Diikuti oleh hati yang terlanjur cemas menantiku. Wajar, semua karena ...

                                                                                     Penggalan kisah yang sementara diramu
                                                           menjadi novel tentang perjuangan guru di Mahakam Ulu

6 Responses to "Matahari Terbit Dari Barat"