PERJALANAN DARI UJOH BILANG KE LONG PAHANGAI

Assalamualaikum wr.wb.

Transportasi dari Ujoh Bilang menuju Long Pahangai ada 3, jalur darat, jalur sungai, dan jalur udara.

Dengan jalur darat, kita menggunakan mobil hilux dan sejenisnya karena jalan yang belum di aspal, dan masih berlumpur. Sebagian juga jembatan penyebrangan banyak yang ambruk. Sungai yang harus di lewati ada xxx terdiri dari Sebunut (Air Terjun), Nyuraq, Punan, Jangau (Air Terjun), Mubong (Air Terjun), Benturak, Kanheq (Air Terjun), Paluq, Sangai, Danum Biang, Suwaan (Air Terjun), Sungai Bulu, Sungai Pahangai. Masih banyak sungai yang belum memilik jembatan, jadi mobil harus melewati arus sungai. Jika air pasang, mobil harus menunggu hingga air surut. Pilihann kedua adalah menggunakan motor, tapi tidak disarankan di musim penghujan.

Kendaraan Darat

Dengan jalur sungai, kita bisa menggunakan Long Boat, Speedboat, Ketinting (saat kemarau). Jika ingin akses tercepat, gunakan speedboat, karena hanya membutuhkan waktu 4 jam tapi dengan harga yang lebih tinggi. Long Boat agak lambat jika banyak muatannya. Sedangkan ketinting hanya cocok jika di musim kemarau panjang dimana sungai hanya tidak bisa dilalui speedboat. Ancaman nyata yang akan dihadapi saat melewati jalur sungai ini adalah riam sungai yang ganas. Telah banyak korban jatuh akibat terbaliknya boat penumpang. Riam yang paling terpanjang bernama Riam Panjang (Napohidah) di hilir Long Tuyoq. Riam pertama yang akan dilewati adalah Riam Napoq Huluq, Napoq Hidah, Batoq Lavung, Beliu, Nap, Luvang Kubang, Kenheq. Riam yang paling ganas adalah Riam Udang, karena jika air sungai meluap, maka boat seolah-olah mendaki gunung, dan seluruh penumpang boat dilarang tidur untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Speedboat menuju Mahakam Ulu

Dengan akses pesawat, kita harus kembali ke Melak atau Samarinda di hilir sungai Mahakam. Kemudian menggunakan pesawat jenis Susi Air dan Aviastar berpenumpang 10 orang menuju Bandara Datah Dawai, kampung Long Lunuk. Tantangan yang akan dihadapi dengan jalur ini, tentunya yang paling pertama adalah ongkosnya yang di atas harga dua jalur sebelumnya. Tapi ini bukanlah ancaman serius, yang paling utama adalah siapkan mental dengan manuver-manuver extreem dari sang Pilot, yang meliuk-liuk di balik gunung dan bukit, serta bunyi bising dari baling-baling. Selain itu, turbulensi pesawat yang mungkin terjadi saat pesawat melewati awan mendung juga menjadi ancaman. Yang terparah, adalah pilot kadang tertidur di pesawat sambil menyalakan autopilot pesawat.

Menggunakan Pesawat

Pengalaman pribadi. Peserta SM3T yang mendapatkan penugasan di kecamatan Long Pahangai berjumlah 12 orang, tersebar di beberapa sekolah yaitu:
SMAN 1 Long Pahangai: Astis, Abrar, Nopri, dan Elis
SMPN 1 Longa Pahangai: Indra, Asrul dan Ina
SDN 7 Long Pakaq : Jeje dan Fitri
SDN 4 Long Isun : Kiki dan Hasna

Kami berangkat menggunakan transportasi darat, mobil hilux. Pak Ham, Kepsek SMAN 1 Lopa membagi keberangkatan menjadi 2 karena jumlah kapasitas penumpang mobil yang tidak mencukupi. Saya mendapat jatah mobil pertama. Di jalan, pak Ham berpesan kepada saya, Abrar dan Nopri yang duduknya di belakang mobil agar mengenakan pelindung kepala agar mengurangi sengatan panas matahari. Selain itu, beliau juga berpesan agar berpegang kuat pada besi mobil karena dalam perjalanan nanti kita bagaikan di dalam diskotik.

Foto bareng di Kawasan Air Terjun

Anyway kami berangkat jam 10 pagi. Peserta berjumlah 6 di mobil yang pertama, Saya, Abrar Nopri yang berada diluar belakang mobil, sedangkan di dalam mobil ada Jeje, Kiki, dan Elis. Dalam perjalanan kami singgah sebentar di Long Bagun untuk membeli persiapan makan di jalan mengantisipasi jika kami harus bermalam akibat sungai meluap nanti.

Kiki dan Elis Berfoto di Depan Tugu Long Bagun

Betul apa kata Pak Ham, di luar mobil sangat panas. Sepertiga perjalanan kami beristirahat pada salah satu anak sungai dengan air terjunnya yang sangat indah.