KESAN ANAK MALAS, SALAH SIAPA?



 GURU MATEMATIKA DITANTANG UNTUK MAIN BOLA

Cover film 'TAARE ZAMEEN PAR' inspirasi Pendidikan
Keadaan masih seperti biasa, kabut turun tiap pagi dan suasana kelas masih sepi. Seorang siswa Duduk diam di bangku deretan paling belakang, diam dan tampak acuh tak acuh, berpenampilan agak berantakan. Ia siswa paling terkenal di sekolah, sering keluar masuk kantor, 'siswa pemalas' dan 'pembuat ulah' telah melaekat pada dirinya,,,

Awal masuk kelas langsung mendapat kesan tersendiri, suasana kelas yang awalnya sepi, canggung untuk saling tegur “maklum guru baru yang masuk”, masih meraba-raba materi pembelajaran untuk pertemuan pertama. Berharap pertemuan pertama mampu memberi kesan tersendiri, menimbulkan kerinduan untuk pertemuan selanjutnya. 


Ya,,, sedikit bernostalgia dengan masa lalu mengingat teori-teori yang pernah didapat di bangku perkuliahan. Wejangan dari para Dosen tentang bagaimana menjadi guru yang baik, disukai ketika memberikan pelajaran hingga dirindukan ketika tidak masuk mengajar karna sakit. Benar, menjadi seorang guru merupakan panggilan jiwa, mengabdi dengan sepenuh hati dan seluruh tekad. Tetapi hal itu tidaklah cukup, pengetahuan yang luas dan sifat keteladanan juga harus dipunyai. Terlebih lagi rasa kedekatan pada siswa perlu selalu kita jaga, sehingga kita bisa menjadi guru yang baik, menyenangkan dan dirindukan.

Pertemuan kedua, siswa paling terkenal masih duduk di bangku paling belakang dan penampilannya masih seperti biasa. Duduk diam, menyendiri dari teman kelasnya dan tidak tampak raut muka ingin menerima pelajaran. Berbeda dengan siswa yang lainya, mereka antusias untuk menerima pelajaran, berlomba-lomba acungkan tangan untuk maju ke depan kelas menjawab soal. 

Nasib siswa pemalas kini bergantung pada guru, berharap Ia dibangunkan dari tudur malasnya. Seorang guru haruslah peka melihat tiap karakter anak didiknya, dalam satu kelas karakter siswa tidaklah akan sama, semuanya punya ciri khas tersendiri, contohnya ada siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan adapula sebaliknya siswa yang kepercayaan dirinya kurang. Guru yang memberikan pendekatan yang sama untuk siswa berbeda karakter adalah kurang tepat, sebab keduanya punya perbedaan yang mendasar. Sekali lagi guru haruslah peka melihat karakter tiap anak didiknya.

Guru yang baik, mestinya mengetahui karakter tiap anak didiknya, sebab tidak semua karakter peserta didik dalam satu kelas itu sama, beda karakter beda pendekatan. Memperhatikan karater tiap siswa didik terdengar sangat susah dan sebagian guru melupakannya, tapi dalam psikologi pendidkan pengetahuan karakter peserta didik jadi modal utama tercapainya proses pembelajaran yang efektif. 

Ilustrasi Seorang siswa Duduk diam di bangku deretan paling belakang, diam dan tampak acuh tak acuh, berpenampilan agak berantakan. Ia siswa paling terkenal di sekolah, sering keluar masuk kantor, siswa pemalas dan pembuat ulah telah melekat pada dirinya,,, kita sebagai guru jangan langsung untuk memvonis bahwa anak tersebut nakal, bodoh dan anak yang tidak memiliki masa depan yang baik. Mungkin saja anak tersebut mendapat masalah di keluarganya (misalnya tidak suka dengan mama tirinya), phobia terhadap sekolah (mendengar kata sekolah saja sudah merasa bosan apa lagi datang di sekolah untuk belajar), sedang mendapat masalah dengan teman dekatnya (putus dengan pacar), hingga siswanya memang malas untuk datang di sekolah untuk belajar. Kemalasan siswa untuk datang di sekolah belajar harus lah dicari sebabnya.

Kebanyakan guru langsung memvonis siswa yang melanggar tanpa mengetahui sebab-muasal tindakan siswa tersebut, hukum sebab akibat berlaku disini dan itu tugas dari seorang guru untuk mengetahuinya. Miris mendengar ketika seorang guru wali kelas merasa bangga ketika anak walinya tidak Ia naikkan, karna malas datang ke sekolah, tanpa dia ketahui kenapa anak perwaliannya itu malas untuk datang ke sekolah, Guru matematika marah ketika memeriksa tugas siswanya yang tidak tau perhitungan, langsung memvonis bahwa si siswa bodoh tanpa mengetahui bahwa tidak semua siswa pintar matematika dan suka pelajaran matematika,,, ”Coba saja Guru matematikanya ditantang untuk main Bola, pasti sang Ibu Gurupun tidak tahu, lantas sang Ibu Guru dikatakan bodoh,,,?????? Mestinya hal seperti ini dijadikan tolok ukur untuk mengetahui kompetensi siswa ,,,, 

Menjadi seorang guru merupakan panggilan jiwa, mengabdi dengan sepenuh hati dan seluruh tekad. Tetapi hal itu tidaklah cukup, pengetahuan yang luas dan sifat keteladanan juga harus dipunyai.,,,,

1 Response to "KESAN ANAK MALAS, SALAH SIAPA?"

  1. APA BILAH BERMINAT ANGKA TOGEL JITU DI JAMIN TEMBUS MULIA DARI ANGKA 2D,3D,4D,5D,6D,7D..HBG NO INI 085-256-133-981-MBAH SORE PASTI MEMBANTU

    ReplyDelete