NUGAL : Nilai-Nilai Kekuatan Spiritual dalam Sebuah Prosesi Adat Suku Dayak

Bulan Oktober merupakan bulan menanam padi bagi suku dayak di Kabupaten Mahakam Ulu, khususnya bagi suku dayak Bahau dan Kayan. Hal ini merupakan sebuah keniscayaan bagi mereka yang harus ditunaikan setiap tahunnya. Tidak seperti masyarakat Indonesia pada umumnya, masyarakat suku dayak bahau yang tinggal di hulu sungai mahakam ini memiliki tradisi menanam padi di hutan/gunung yang biasa mereka sebut dengan Nugal.

Nugal sendiri didahului dengan adat Ngurang, yakni sebuah pesta kecil pada malam hari sebelum Nugal. Ngurang dilakukan dengan berbagai hal seperti Musik, Tarian dan yang tidak boleh ketinggalan adalah bakar Lemang. Lemang merupakan beras ketan putih yang dimasukkan ke dalam bambu muda kemudian ditutup dengan helaian daun pisang untuk kemudian dibakar. Rasanya sangat gurih dan nikmat.

Keesokan harinya, secara bergotong royong sanak keluarga dan tetangga akan datang untuk membantu dalam prosesi Nugal tersebut. Pada umumnya pria yang menugal dan wanita yang menabur benihnya. Pria membuat sebuah tongkat yang salah satu ujung dibuat runcing untuk kemudian digunakan untuk membuat lubang pada tanah. Setelah tanah berlubang, maka giliran wanita datang untuk menabur benih ke dalam lubang tersebut. Proses ini dilakukan hingga semua ladang sudah ditanami padi. 

Doa pun dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kiranya padi yang ditanam tersebut terhindar dari hama dan bisa berbuah banyak. Tidak hanya sampai disitu, suku dayak Bahau dan Kayan melanjutkannya dengan sebuah prosesi unik lainnya yakni Hudoq. Hudoq merupakan lambang atau penjelmaan dari dewa yang memberikan kesuburan bagi Suku DayaK Bahau dan Kayan. Inilah puncak dari prosesi adat mereka yang dimulai dengan Ngurang, Nugal, dan Hudoq.

Nugal kemudian menjadi lambang kerukunan, gotong royong, kesyukuran, dan kerja keras dari masyarakat Suku Dayak di pedalaman Kalimantan ini. SM-3T UNM pun turut membaur dengan masyarakat dengan harapan mampu menjalin hubungan yang lebih baik dengan masyarakat setempat dan memahami serta menghargai adat istiadat yang ada di dalam masyarakat.

0 Response to "NUGAL : Nilai-Nilai Kekuatan Spiritual dalam Sebuah Prosesi Adat Suku Dayak"

Post a Comment