"Surat Kabar" dari Hulu



Bukan persoalan kita hebat dalam mengajar, bukan persoalan kita hebat dalam melahirkan siswa-siswi yang juara di pelbagai Olimpiade, itu semua bisa kita raih karena satu factor utama yakni kecerdasan anak itu sendiri. Tapi cobalah membayangkan apakah kita sebagai guru yang dulunya mampu menelurkan siswa-siswi juara di setiap lomba cerdas cermat mampu melakukannya juga di pedalaman yang siswa kelas tiganya pun masih sulit membaca? Masih sulit menghitung? Mampukah kita berbangga memiliki siswa berprestasi jika kondisinya serba kurang?
Kami di pedalaman bukan mengajar, tapi lebih tepatnya mendidik. Mendidik bukan pekerjaan mudah. Mendidik adalah masalah keselarasan antara olah pikir dan olah rasa. Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual kami asah pada diri setiap peserta didik kami. Mereka memang tidak mampu juara dalam sebuah olimpiade, tapi suatu saat akan menjadi mutiara bagi bangsa ini dengan kecerdasan dan akhlak yang dimilikinya.
Menjadi teladan adalah salah satu cara untuk menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik. Tapi inilah yang menjadi permasalahan di era yang katanya serba canggih ini. Di era yang semua orang biasa memposting sebuah kata-kata bijak melalui akun media sosialnya, namun dia sendiri mengkhianati postingan tersebut.

SM-3T tidak akan selamanya ada di pedalaman negeri ini, SM-3T hanyalah “role model” bagi setiap mereka yang mengatakan dirinya “Guru”. Negeri ini pernah meminjamkan guru ke negeri tetangga di awal kemerdekaannya. Namun sekarang apa kabar Negara tetangga? Syukurlah kau sudah lebih baik dari guru mu dulu. Itulah harapan dari kehadiran SM-3T di pedalaman ini, menjadi sebuah pemicu bagi potensi besar yang tersembunyi di sudut terdalam negeri tercinta ini. Bukan untuk menggantikan guru setempat akan tetapi menjadi “Pembelajar” bagi setiap orang yang ingin maju. SM-3T pada saatnya nanti akan pergi, harapannya para generasi Oemar Bakrie di pedalaman dapat terus berjuang dan berjuang untuk pendidikan yang lebih baik, KARENA HARI INI ADALAH BESOK YANG KEMARIN.

0 Response to ""Surat Kabar" dari Hulu"

Post a Comment