Catatan Long Pahangai : Air Terjun Suwan


28 September 2016. Pukul 13.40 WITA. LELAH
Melepas penat hari ini seusai kesibukan sekolah, Milang dan Sang, dua orang siswa kami di Smansalopa (SMAN 1 Long Pahangai) datang ke rumah mengajak travelling ke Air Terjun Suwan. Air terjun Suwan terletak di dalam hutan kampung Long Pahangai, di hulu sungai Suwan. 

Pukul 14.20 PERSIAPAN
Makan siang, Ibadah, pakaian ganti dan kamera kami persiapkan. Dengan semangat membara kami turun ke pesisir sungai menunggu Sang. Untuk menuju lokasi wisata tersebut, kami menggunakan perahu ces milik Sang. Saya, Abrar, Arul, Indra, dan Milang naik ke boat, sementara Sang telah menunggu di dekat mesin untuk menyalakan mesin. Perahu berangkat mengarungi  sungai Mahakam. Berharap semoga hujan tak turun agar perlatan tak basah dan air sungai tak menjadi keruh.
Naik Perahu menuju Spot
Perjalanan dengan ketinting
Pukul 14.40 MASUK MUARA
15 menit perjalanan perahu milik Sang di tengah Mahakam membawa kami ke sebuah muara kecil sungai Suwan, bagai masuk di dunia milik "Pirates of Caribian". Muara kecil dan gelap dengan pohon-pohon berakar gantung disepanjang lorong muara tersebut. Sang menepikan perahu karena terasa di bawah sana badan perahu beberapa kali menghantam batuan sungai. Kami semua turun untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Memasuki muara Suwan
Foto di Muara: Madang(Astis), Luhat(Abrar), Higang(Arul), Sang(siswa), Milang(siswa),Milang(Indra)
Pukul 14.50 DI DALAM HUTAN
Setelah berjalan kaki melewati semak belukar dan dua aliran sungai Suwan, kami menemukan sebuah Bangunan Tua yang nampak tidak terurus. Didalam ruangan terdapat box dengan socket serta kabel-kabel yang tak terurus. Milang menjelaskan bahwa bangunan itu dulu digunakan untuk mengontrol turbin PLTA Suwan, namun setelah travolnya meledak, maka tempat tersebut otomatis tidak terpakai lagi karena tidak adanya perawatan dan perbaikan fasilitas. Wah sungguh sangat disayangkan proyek sebesar itu jadi sia-sia. Di sepanjang jalang, kami menemui pipa-pipa besi berukuran besar tempat air dialirkan menuju turbin. Pada beberapa momen, kami harus berjalan di atas pipa tersebut untuk menyebrangi sungai. Sangat menyeramkan untuk menoleh ke bawah dari atas pipa, batuan besar siap menghantam badan jika sampai terjatuh. Serrem. 
Nameplate PLTA yang telah terabaikan
Menembus semak belukar
Menyebrangi Sungai Kecil
Pipa PLTA
Menyebrangi jembatan pipa
Harus berhati-hati
Pukul 15.20 WELCOME TO AIR TERJUN SUWAN
Di jalur pipa yang terakhir, kami tiba di lokasi air terjun. Saya yang memegang kamera harus berhati-hati untuk melangkah. Jika salah memilih pijakan atau memosisikan telapak kaki, maka akibatnya bisa FATAL. Itulah yang terjadi, ketika tiba di lokasi air terjun Suwan, ucapan selamat datang lansung menyambutku. PETAKA. Saya salah memilih pijakan, batu datar yang berlumut membuat kaki saya terpelesat dan saya terjatuh dari ketinggian 3 meter ke dalam sungai. Untungnya kaki saya yang mendarat duluan dan kamera dapat saya amankan dengan mengangkat tangan saya di luar permukaan air, walau basah sedikit. 


Bias air terjun yang menerpa tubuh dan wajah membuat tubuh kembali segar setelah perjalanan yang melelahkan itu. Segala jerih payah terbayar dengan keindahan alam sekitarnya. Air bening yang deras jatuh dari ketinggian 20an meter dengan beberapa tingkatan. Di sekitar terdapat tebing batu berlumut dan hijau pepohonan asli yang telah berusia ratusan tahun. What an amazing view. Kami semua berfoto dan berenang di lokasi air terjun.
Batu licin berlumut bisa mengancam jiwa
Menatap masa depan
Pukul 16.00 KEMBALI KE KAMPUNG
1 jam berlalu, hempasan air membuat tubuh kami yang basah semakin kedinginan. Time to go home. Kami memilih untuk lebih berhati-hati untuk menghindari kejadian terpeleset lagi. Milang kini yang mengemudikan mesin ketinting.
Batu berlumut bisa mengancam keselamatan

Goodbye Suwan

0 Response to "Catatan Long Pahangai : Air Terjun Suwan"

Post a Comment