Catatan Long Pahangai : Mandi

Mandi di Sungai (Duu ha Hungai: Bahau Language)
Mandi merupakan salah satu kebutuhan manusia, jika harus dibuat extreem, merupakan kebutuhan dasar bagi seseorang. Bayangkan saja jika dalam sebulan kita tidak mandi, aroma 'kemenyan' akan merebak menebar teror dan bisa menyebabkan orang lain mabuk kepayang. Mandi dilakukan guna membersihkan badan dari kotoran, menghilangkan bau badan, dan membuat badan menjadi lebih segar. 

Guys, khususnya bagi seorang guru yang merupakan publik figur bagi civitas akademik, dituntut untuk lebih memperhatikan penampilan dan kebersihan diri. SM3T sebagai wadah para sarjanawan muda mengabdikan diri sebagai pendidik, haruslah bisa menunjukan kebersihan diri kepada para siswanya. Hal ini kemudian yang menjadi beban pikiran para peserta SM3T di Long Pahangai. Jangan membayangkan untuk menikmati segarnya air bening di bak mandi rumahan, atau shower yang kita pasang, serta bathtubenya yang luxurious di kota asal. Di Long Pahangai, segala  aktifitas mandi dilakukan di sungai. Selain tidak bebasnya berexpresi di tempat terbuka saat mandi, keruhnya air sungai juga menjadi keluhan. Air berwarna cokelat yang mengandung banyak tanah dan pasir harus kita ikhlaskan untuk menyapu tubuh kita. Selain itu, tidak sedikit peserta yang ragu-ragu untuk menceburkan badan secara lansung ke sungai karena kekhawatiran akan binatang buas yang mungkin saja sedang mengintai di keruhnya air. Serram. Yang paling mengenaskan adalah ketika saat mandi, kemudian di permukaan sungai sedang melayang-layang rudal kuning yang dilancarkan oleh para penduduk setempat. wkkkwkk
Terjun di Sungai yang Keruh
Bagi teman-teman wanita yang ragu untuk mandi di tempat terbuka, mereka boleh saja mandi di dalam kamar mandi tertutup, tapi dengan syarat harus mengangkat air dari sungai dengan jarak yang lumayan menguras tenaga. Tentunya sangat sial bagi teman-teman pria yang kedapatan lagi free aktifitas, mereka harus membantu si wanita. :D olehnya itu sebagai langkah kamuflase, berpura-puralah pegang sapu saat waktu mandinya si doi.
Nopri jadi korban Mba Ina

0 Response to "Catatan Long Pahangai : Mandi"

Post a Comment