INDONESIA RAYA DI LEBATNYA HUTAN BORNEO



Harapan untuk sekolah

Indonesia Raya dilebatnya Hutan Borneo

Nama saya Anastasius Himang, putra asli suku Dayak dan sekarang Saya duduk di kelas XI IPS I. Sekolah saya jauh di pelosok pulau Kalimantan, di tengah hutan lebat hujan tropis Indonesia dan sudahpasti  jauh dairi hiruk pikuk keramaian. Tempat yang asri, semraut bunyi kendaraan dari pekatnay asap knalpot tidak Saya rasakan di sini, kicauan burung dan sesekali turun kabut di pagi hari haya itu yang menjadi pemendangan  saat pagi menuju sekolah. Katanya tempat Saya besekolah ketika dilihat dari lagit tak tampak, yang tampak hanya hamparan hutan hijau, sekolahku terhalang oleh ranting pohon dan lebatnya hutan, sehingga tak tampak ketika dilihat dari langit. 

Tak tampak dari lagit dan jauh di pelosok negeri hingga terabaikan dari aturan yang katanya berlaku untuk semua warga negara,, 

Ya... jiwa saya masih polos belum mengerti hal yang seperti itu, Saya hanya bisa menuliskan tanpa mengerti apa maksud dari kata yang saya tulis, namun kata-kata itu pernah saya dengar dari pemuda berpendidikan, Ia sudah mengenyam pendidikan tinggi tentunya bukan di tengah hutan seperti Saya  tapi  jauh di kampung seberang yang berkilo-kilo jauhnya, hutan yang lebat derasnya sungai hingga ganasnya ria’am akan menjadi tembok penghalang menuju kampung tempat Ia mendapatkan ilmu, hingga Ia bisa mengucapkan kata-kata seperti saya tulis di awal paragraf tadi, “Jauh di pelosok negeri hingga terabaikan dari aturan yang katanya berlaku untuk semua warga negara”.

Menuntut pendidikan Jauh di pelosok negeri yang tertinggal dan terpencil hingga masalah hidup serba terbatas, tidak mematahkan semangat Saya untuk bersekolah, karena bagi Saya “tempat tidak jadi masalah yang penting kemauan untuk bersekolah tetap ada”. Andai kalian bisa rasakan tempat dimana Saya bersekolah mungkin Teman-teman tidak mempercayainya, sebab di sini jauh berbeda dengan kehidupan kalian di kota sana yang semuanya serba ada bahkan bisa dikatakan sangat berlebihan, ironis namun itu yang terjadi, “Jauh di pelosok negeri hingga terabaikan dari aturan yang katanya berlaku untuk semua warga negara”. 

 Saya tidak menuntut Teman-teman untuk datang di sini dan ikut merasakan, namun setidaknya kalian bisa tahu bahwa di tengah dunia pendidikan yang kalian jalani saat ini, begitu lengkap hingga bisa dikatakan telah melewati standar pendidikan, jauh berbeda dengan tempat Saya menuntut ilmu. Mungkin komputer hingga koneksi jaringan internet yang memungkinkan kalian mengenal belahan dunia-lain sudah menjadi hal yang lumrah untuk kalian, namun untuk Saya yang jauh di pelosok negeri itu hanya menjadi dongen dituturkan mulut kemulut hingga sampai di telinga Saya, dari orang  yang sudah melewati hutan lebat dan derasya arus sungai hingga ganasnya riam menempu perjalanan jauh berkili-kilo menuju kota tempat dimana kalian tinggal.  

Saya tidak ingin kalah dengan kalian, jika kalian punya cerita-cita yang menjadi penyemangat untuk datang ke sekolah  Saya juga punya, Cita-cita saya jauh lebih hebat dari apa yang kalian cita-citakan, cita-cita besar dari apa yang sempat kalian khayalkan tentang tempat Saya menuntut pendidikan. Dan Saya yakin,  cita-cita itu  yang kelak membawa Saya melihat dinia yang saat ini masih menjadi dongeng pengantar tidur khayal saya.  

Saat ini saya duduk di bangku kelas XI, sedikit bercerita tentang susana belajar di sekolah, mungkin tidak jauh berbeda dengan susana belajar di sekolah pada umumnya, setiap pagi lonceng sekolah di bunyikan pukul 07:30, setiap hari sekolah sebelum memulai pelajaran pada jam pertama, seluruh siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk penyemangat dan sekaligus menumbuhkan rasa  Nasionalisme terhadap Negara Indonesia. Hal yang menjadi kegiatan rutin dan sudah menjadi kesepakatan Dewan Guru, bahwa sebelum memulai pembelajaran di jam pertama semua siswa wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya. 

Andaikan Kalian bisas menyaksikan dari atas langit, bagaimana Saya dan Teman-teman se-kolahku menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mungkin tak kalah meriahnya dengan parade Kebangsaan pada saat memperingati hari jadi TNI, atau semangat suporter TIMNAS Indonesia yang kompak menyayikan Lagu Indonesia Raya di dalam Stadion meskipun tim yang didukungnya jarang menang. Dari lebatnya hutan teropis , sesekali kabut turung dan embun menjadi penghias di dedaunan, sura Saya dan Teman-teman membelah kesinyian pagi dengan lantunan semangat lagu Indonesia Raya. Meski jadi irono, tempat yang jauh di pelosok sura nyanyian Indonesia Raya Kami tak terdengar oleh Kawan yang dikota sana, dan jangan heran ketiaka nama Persiden dan wakil persiden tak kami kenal,,”MA,AF jarak yang begitu jauh sehingga kita tak pernah salaing tegur sapa”.

 “” Ceritanya BERSAMBUNG,,,,haaaaaaa

1 Response to "INDONESIA RAYA DI LEBATNYA HUTAN BORNEO"

  1. INFO: Buat Anda yg lagi mengalami Suatu masalah seperti,
    1.Masalah Ekonomi
    2.Terlilit Hutang
    3.Masalah Rumah Tangga Dlln.
    Maaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya memposting hal seperti ini niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidaknya,yg jelas jika anda mengalami kesulitan tdk ada salahnya untuk berusaha menyelesaikan dgn ilmu gaib
    Beberapa contoh bantuan KI BARON
    #.PESUGIHAN
    #.TOGEL
    #.DANAH GHAIB
    #.PELET
    #.Dan Masih banyak Bantuan lainnya...
    Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BARONG di nomor 0852 8895 8775
    Untuk Info lebih jelasnya kunjungi Situs KI BARON Dgn Cara, >>>KLIK DI SINI<<<
    Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda.!

    ReplyDelete