Perjuangan Dari Balik Bukit

Mendaki adalah kegiatan yang banyak di digemari utamanya kalangan pemuda. Dengan mendaki, kita dapat mengenal alam lebih dekat hingga menikmati keagungan ciptaan Sang Tuhan.

Namun siapa sangka seorang gadis remaja gemar mendaki, turun naik bukit setiap harinya. Satriani Arifin (17) contohnya,  darah kelahiran Tondong Pangkep adalah seorang pelajar menengah atas menempuh jarak kurang lebih 6 km setiap harinya berjalan kaki. Baginya menapaki bukit dan lereng gunung sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Letak rumahnya yang berada jauh di sela bukit Desa Bulu Tellue mengharuskan setiap paginya menuruninya menuju sekolahnya yang berjarak kurang lebih 10 km. Begitupun sore harinya, sepulang sekolah harus kembali mengencangkan otot tungkainya kembali di rumahnya dengan tempuan jarak yang sama. Tentunya perjalanan yang memakan waktu tak sedikit.

Anak kedua dari dua bersaudara ini, sementara duduk di bangku kelas tiga IPA di SMAN 8 Pangkep di Kec. Tondong Talasa. Tekat dan sifat rajin yang dimilikinya mengantarkannya menguatkan prinsip dan harapannya untuk dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota Daeng, Makassar. 

Dari kisah cerita singkat ini, kita dapat memetik pesan "Jangan mudah berputus asa, manja dengan keadaan, tidak berani mencoba".

Baktiar, S.Pd

Post : ceritatondongtallasa.blogspot.com

0 Response to " "

Post a Comment